Selasa, 28 April 2020

Upacara Nyangku Masyarakat Panjalu

Upacara Nyangku merupakan tradisi masyarakat Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. Upacara ini dilakukan untuk menghormati Prabu Sanghyang Borosngora, raja Sunda pertama yang memeluk agama Islam. Upacara ini merupakan wujud ucapan syukur masyarakat setempat atas masuknya ajaran Islam yang dibawa raja tersebut. Oleh karena itu, tradisi ini diadakan setiap bulan Maulid minggu keempat. Inti dalam ritual ini adalah pembersihan benda-benda pusaka yang dimiliki oleh Kerajaan Panjalu.

Ritual Nyangku diawali dengan berziarah ke makam raja yang dimakamkan di Situ Lengkong, Panjalu, Upacara dilanjutkan dengan pencucian benda pusaka peninggalan raja seperti pedang. Rombongan pembawa benda pusaka mengenakan pakaian muslim dan pakaian adat Sunda. Mereka berjalan kaki dari Bumi Alit (rumah penyimpanan benda pusaka) menuju Situ Lengkong.

Setelah itu, benda-benda pusaka dibawa ke alun-alun dan disimpan kembali di Bumi Alit. Dengan diiringi musik rebana,

para pembawa pusaka menuju panggung utama tempat digelarnya pencucian benda pusaka. Benda-benda pusaka itu kemudian dibersihkan dengan air yang sudah didoakan.

Tradisi pencucian benda pusaka dilakukan untuk mengingatkan warga agar selalu berbuat baik. Setelah pencucian benda pusaka, warga memperebutkan air bekas pencucian yang diambil dari sejumlah mata air di Panjalu. Masyarakat meyakini air ini dapat mendatangkan berkah.
Upacara Nyangku merupakan tradisi masyarakat Panjalu Upacara Nyangku Masyarakat Panjalu
Hingga kini, ritual Nyangku menjadi tradisi dan kebudayaan kebanggaan masyarakat Panjalu. Tradisi ini dimanfaatkan untuk mengenang kebesaran Kerajaan Panjalu pada masa lalu. Upacara Nyangku masih terus ditunggu warga. Mereka ingin ikut menjaga dan melestarikan Nyangku sebagai warisan adat.

1. Jelaskan nilai-nilai yang ingin dilestarikan oleh masyarakat Panjalu ketika melakukan kegiatan adat di atas!
  • Sebagai tradisi dan budaya, Nyangku merupakan warisan yang meski dijaga dan dilestarikan. Namun sebagai hasil akulturasi dan proses negoisasi budaya dan agama, Nyangku harus dimaknai sebagai nilai-nilai yang dapat diadaptasi tanpa harus meracuni aqidah tauhid umat.
  • Upacara Nyangku selain menghormati leluhur dan menyucikan benda peninggalan kerajaan Panjalu juga untuk mengingatkan kembali masyarakat Panjalu untuk selalu melakukan perbuatan baik

2. Mengapa kegiatan masyarakat yang berhubungan dengan budaya seperti upacara Nyangku perlu dilestarikan? Jelaskan!
Upacara adat perlu dilestarikan untuk menghormati nilai-nilai budaya yang ditinggalkan para leluhur. Upacara adat Nyangku memiliki karakteristik dan keunikan dalam memperkaya khazanah budaya Indonesia. Sudah semestinya setiap generasi penerus bangsa mempelajari upacara tradisional. Manfaat yang diperoleh dari budaya tersebut :
  • Setiap tahapan prosesi Upacara Nyangku menyimpan pesan moral yang dapat dihayati oleh setiap orang.
  • Simbol-simbol yang terkandung dalam setiap tahapan prosesi seharusnya digali lebih dalam memberi makna dalam kehidupan manusia.

3. Tuliskanlah kalimat utama setiap paragraf bacaan di atas !
(1) Upacara adat Nyangku dilakukan untuk menghormati Prabu Sanghyang Borosngora, raja Sunda pertama yang memeluk agama Islam. (2) Ritual Nyangku diawali dengan berziarah ke makam raja, dan dilanjutkan dengan penyucian benda pusaka. (3) Tradisi pencucian benda pusaka dilakukan untuk mengingatkan warga agar selalu berbuat baik. (4) Upacara Nyangku perlu dilestarikan sebagai warisan adat.

4. Berdasarkan kalimat utama yang kamu temukan, buatlah sebuah syair tentang isi bacaan tersebut!
Upacara Nyangku adat Panjalu
Tuk hormati Sang Prabu
Bentuk syukur dari rakyatmu
Pusaka bersih rakyat bersatu

Ziarah ke Situ Lengkong
Cuci Pusaka berupa pedang
Berjalan kaki para pengiring
Pusaka dibawa ke situ Lengkong

Tradisi Nyangku dari Panjalu
Menjaga agar rakyat ingat selalu
Budi luhur para pendahulu
Berebut air harapkan pangestu

Nyangku berarti nyangaan laku
Tradisi dari masa yang lalu
Perlu diresapi dan juga ditiru
Agar lestari budaya bangsaku