Jati diri atau human character merupakan suatu sifat, watak, rasa, akal, kehendak semangat, roh, kesadaran, dan kekuatan yang terdapat dalam jiwa manusia sebagai proses belajar tentang nilai-nilai budaya yang luas dan muncul dalam tindakan. Jati diri dapat bersifat individual maupun kelompok. Jati diri bangsa adalah jati diri yang dimiliki oleh bangsa sebagai perwujudan dari nilai-nilai budaya yang berkembang dan berasal dari himpunan berbagai suku yang ada di Indonesia. Pancasila dan jati diri bangsa tidak boleh dipisahkan dan tidak terpisahkan. Pancasila dijadikan sebagai landasan idiil, landasan filosofis baangsa, sumber dari segala hukum di Indonesia.Sementara jati diri adalah implementasi sehari-hari dari Pancasila.
Jati diri khas yang dimiliki bangsa Indonesia di antaranya adalah religius, terbuka, humanis, demokratis, naturalis, integrasi dan harmoni, nasionalisme dan patriotisme, komitmen, terhadap kebenaran, profesional, dan menjunjung tinggi hukum. Jati diri ini akan berpadu menjadi kekuatan yang mampu menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang berasal baik dari dalam maupun dari luar. Hadirnya sikap, paham, dan perilaku yang terbawa oleh arus modernisasi sehingga mengancam jati diri bangsa yang kita miliki. Ancaman negatif terhadap jatidiri bangsa dapat dicegah dan diminimalisir dengan cara pewarisan budaya.
Proses Pewarisan Budaya
Budaya sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Secara sederhana, budaya sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Budaya mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat harus tetap dilestarikan keberadaannya. Budaya-budaya tersebut misalnya saja, bahasa, kesenian, tari-tarian, benda hasil budaya, bahkan nilai-nilai luhur bangsa yang tak ternilai seperti budaya gotong royong.
Budaya diwariskan melalui proses belajar yang dikenal dengan proses pewarisan budaya.Pewarisan budaya bersifat vertikal yang artinya budaya diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi sekarang dan selanjutnya pada generasi yang akan datang. Generasi terdahulu mewariskan budaya kepada generasi sekarang untuk dikembangkan dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan datang untuk digunakan dan lebih disempurnakan lagi.
Pewarisan budaya dilakukan dengan tujuan budaya itu dapat untuk digunakan, dikembangkan, dikaji, dikupas, diperiksa, dan disempurnakan apabila memang sudah tidak sesuai dengan kondisi zaman sekarang. Selain itu tujuan pewarisan budaya adalah untuk menggali nilai, norma, adat istiadat dan juga untuk menciptakan keadaan yang tenteram dan harmonis dalam masyarakat. Proses pewarisan budaya terjadi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi.
Sarana dan Media Pewarisan Budaya
Proses pewarisan budaya memerlukan sarana dan media untuk membantu mewujudkannya. Sarana dalam pewarisan budaya di antaranya adalah keluarga, masyarakat, sekolah, dan media massa.
Pewarisan Budaya sebagai Cara Mengatasi Memudarnya Jati Diri Bangsa
Jati diri bangsa Indonesia merupakan nilai budaya luhur yang harus dipertahankan keberadaannya. Jati diri bangsa Indonesia yang luhur inilah yang harus diwariskan kepada generasi berikutnya. Jati diri bangsa Indonesia yang syarat akan nilai luhur ternyata mulai terancam dengan masuknya jati diri yang berasal dari luar masyarakat. jati diri bangsa yang luhur harus kita jaga dan lestarikan di antaranya dengan beberapa upaya sebagai berikut.
Jati diri khas yang dimiliki bangsa Indonesia di antaranya adalah religius, terbuka, humanis, demokratis, naturalis, integrasi dan harmoni, nasionalisme dan patriotisme, komitmen, terhadap kebenaran, profesional, dan menjunjung tinggi hukum. Jati diri ini akan berpadu menjadi kekuatan yang mampu menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang berasal baik dari dalam maupun dari luar. Hadirnya sikap, paham, dan perilaku yang terbawa oleh arus modernisasi sehingga mengancam jati diri bangsa yang kita miliki. Ancaman negatif terhadap jatidiri bangsa dapat dicegah dan diminimalisir dengan cara pewarisan budaya.
Proses Pewarisan Budaya
Budaya sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan cara belajar. Secara sederhana, budaya sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Budaya mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya yang dimiliki oleh suatu masyarakat harus tetap dilestarikan keberadaannya. Budaya-budaya tersebut misalnya saja, bahasa, kesenian, tari-tarian, benda hasil budaya, bahkan nilai-nilai luhur bangsa yang tak ternilai seperti budaya gotong royong.
Budaya diwariskan melalui proses belajar yang dikenal dengan proses pewarisan budaya.Pewarisan budaya bersifat vertikal yang artinya budaya diwariskan dari generasi sebelumnya kepada generasi sekarang dan selanjutnya pada generasi yang akan datang. Generasi terdahulu mewariskan budaya kepada generasi sekarang untuk dikembangkan dan selanjutnya diteruskan kepada generasi yang akan datang untuk digunakan dan lebih disempurnakan lagi.
Pewarisan budaya dilakukan dengan tujuan budaya itu dapat untuk digunakan, dikembangkan, dikaji, dikupas, diperiksa, dan disempurnakan apabila memang sudah tidak sesuai dengan kondisi zaman sekarang. Selain itu tujuan pewarisan budaya adalah untuk menggali nilai, norma, adat istiadat dan juga untuk menciptakan keadaan yang tenteram dan harmonis dalam masyarakat. Proses pewarisan budaya terjadi secara berkesinambungan. Pewarisan budaya dapat dilakukan melalui tiga proses yaitu sosialisasi, enkulturasi, dan internalisasi.
No. | Pewarisan Budaya | Pengertian | Contoh |
---|---|---|---|
1. | Sosialiasasi | Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma sosial yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Di dalam proses sosialisasi, seseorang akan belajar untuk memahami, menghayati, menyesuaikan, dan melaksanakan tindakan sosial yang sesuai dengan pola perilaku masyarakatnya. | Seorang warga pendatang baru akan mempelajari norma-norma dan kebudayaan di tempat yang baru. |
2. | Internalisasi | Internaslisasi adalah proses belajar yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai dari lahir hingga akhir hayatnya. Sepanjang hayatnya seseorang terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat nafsu, dan emosi kemudian menjadi sebuah kepribadian. Internalisasi juga dapat dikatakan sebagai proses masuknya unsur baru di masyarakat untuk dapat dihayati, diterima sehingga mendarah daging dalam segala tindakan manusia. | Seorang mahasiswa yang berasal dari Jawa yang tinggal di lingkungan orang Sunda lama-kelamaan akan mengerti bahasa Sunda. |
3. | Enkulturasi | Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat) | Pembudayaan adat-istiadat leluhurnya, Pembudayaan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui proses belajar mengajar di sekolah. |
Sarana dan Media Pewarisan Budaya
Proses pewarisan budaya memerlukan sarana dan media untuk membantu mewujudkannya. Sarana dalam pewarisan budaya di antaranya adalah keluarga, masyarakat, sekolah, dan media massa.
No. | Media Pewarisan Budaya | Keterangan |
---|---|---|
1. | Keluarga | Keluarga sebagai kelompok pertama yang mengenalkan anak mengenai nilai-nilai budaya, norma, kebiasaan, dan sebagainya. Dalam keluarga, anak mengalami hubungan sosial dan disiplin untuk pertama kalinya. Pengaruh sosialisasi dan enkulturasi yang berasal dari keluarga sangat besar bagi pewarisan budaya. Suasana keluarga dan kegagalan orang tua dalam menciptakan kondisi yang kondusif dan sehat dalam proses pewarisan budaya kepada anak-anaknya tentu saja akan berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian anak-anaknya itu. |
2. | Media Masa | Sarana pewarisan budaya yang sangat penting peranannya dalam masyarakat modern adalah media massa. Baik yang bersifat media visual maupun media cetak berfungsi efektif dalam proses pembudayaan unsur-unsur sistem sosial-budaya yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat. Melalui media masa, setiap individu dapat memperoleh informasi dan pengetahuan. Melalui media masa juga, cakrawala berfikir masyarakat dapat dikembangkan dan diperluas dalam suatu proses pewarisan budaya. Namun, dampak lain dari media massa adalah masyarakat melakukan kegiatan yang menyimpang dari nilai budaya masyarakat karena menerima segala yang disajikan di media massa tanpa disaring terlebih dahulu. |
3. | Masyarakat | Pewarisan budaya terjadi melalui proses sosialisasi. Individu sebagai anggota masyarakat mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku sesuai dengan perilaku masyarakat. Masyarakat adalah sarana kedua dalam proses pewarisan budaya. Masyarakat merupakan wadah budaya sehingga semua unsur budaya itu terdapat di dalam masyarakat. |
4. | Sekolah | Apabila dalam lingkungan keluarga dan masyarakat pewarisan budaya itu dilakukan secara informal maka di sekolah proses pewarisan unsur-unsur budaya diselenggarakan secara formal.. Sekolah merupakan sarana sosialisasi yang efektif bagi individu. Pewarisan budaya melelui pendidikan diantranya adalah adalah:
|
Pewarisan Budaya sebagai Cara Mengatasi Memudarnya Jati Diri Bangsa
Jati diri bangsa Indonesia merupakan nilai budaya luhur yang harus dipertahankan keberadaannya. Jati diri bangsa Indonesia yang luhur inilah yang harus diwariskan kepada generasi berikutnya. Jati diri bangsa Indonesia yang syarat akan nilai luhur ternyata mulai terancam dengan masuknya jati diri yang berasal dari luar masyarakat. jati diri bangsa yang luhur harus kita jaga dan lestarikan di antaranya dengan beberapa upaya sebagai berikut.
- Meningkatkan pemahaman religius dan ketakwaan terhadap Tuhan.
- Meningkatkan solidaritas antarmanusia yang dapat dilakukan dengan kepedulian sosial seperti membantu korban gempa.
- Bersikap apa danya dan tidak munafik.
- Menyaring budaya, teknologi, dan nilai-nilai yang masuk ke Indonesia dan disesuaikan dengan kepribadian bangsa.
- Tidak bergantung pada negara lain yang lebih maju dan berkiblat ke dunia Barat
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Memperkuat ideologi dan nasionalisme melalui berbagai kegiatan,contohnya upacara bendera dan pekan seni budaya nusantara.
- Mengimbangi kemajuan iptek dengan mempertebal iman dan taqwa.
- Mencintai produk dalam negeri dengan cara meningkatkan kualitas produk dalam negeri.
- Meningkatkan persatuan dan kesatuan.
- Menjaga kelestarian lingkungan hidup.
- Orang tua makin aktif dalam mendidik anak.