Rabu, 15 April 2020

Metode Pembelajaran serta Kelebihan dan Kekurangannya

Metode Pembelajaran serta Kelebihan dan Kekurangannya
Perlu diketahui bahwa memahami dan mempraktikan metode pembelajaran adalah suatu keniscayaan, karena guru akan tahu metode mana yang dapat membuat pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dalam pembelajaran, terdapat bermacam-macam metode. Berikut penjelasan dari beberapa metode tersebut;
Metode Pembelajaran serta Kelebihan dan Kekurangannya Metode Pembelajaran serta Kelebihan dan Kekurangannya
A.  Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan sebagai metode tradisional, karena sejak dahulu metode ini telah digunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam interaksi edukatif. Metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan.
a. Kelebihan metode ceramah;
  1. Guru mudah menguasai kelas
  2. Mudah dilaksanakan
  3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar dan
  4. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran dalam jumlah banyak.

b. Kekurangan metode ceramah;
  1. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
  2. Anak didik yang lebih tanggap dari sisi visual akan rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih cepat menerimanya
  3. Apabila terlalu lama akan membuat bosan
  4. Sukar mengontrol sejauh mana perolehan belajar anak didik, dan
  5. Menyebabkan anak didik pasif.


B.  Metode Proyek
Metode proyek adalah suatu cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai bahan pelajarannya, sehingga anak didik akan tertarik untuk belajar.
a. Kelebihan metode proyek;
  1. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi lebih luas dan menyeluruh, saat memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
  2. Anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

b.Kekurangan metode proyek;
  1. Kurikulum yang berlaku dinegara kita sekarang ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang untuk pelaksanaan metode ini
  2. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan dan pelaksanaan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disiapkan untuk itu
  3. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai dengan kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan, dan
  4. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok unit yang dibahas.


C. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik, baik perorangan/kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses/ percobaan. Dengan metode eksperimen, anak didik diharapkan dapat sepenuhnya terlibat dalam perencanaan eksperimen, melakukan, menentukan fakta, mengumpulkan data, mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapinya secara nyata.
a. Kelebihan metode eksperimen
  1. Dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran/kesimpulan berdasarkan percobaan sendiri dari pada hanya menerima kata guru/buku
  2. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuwan
  3. Akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru melalui penemuan, sebagai hasil percobaannya diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

b. Kekurangan metode eksperimen
  1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen
  2. Apabila eksperimen memerluka jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran
  3. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.


D.  Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Maksud dari pemberian tugas di sini mempunyai arti guru menyuruh anak didik, sebagai contohnya guru memberi perintah agar membaca, namun dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/masyarakatnya setelah membaca buku itu. Dengan begitu, pemberian tugas adalah suatu pekerjaan yang harus anak didik selesaikan tanpa terikat tempat.
a. Kelebihan metode pemberian tugas dan resitasi;
  1. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama
  2. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri.

b. Kekurangan metode pemberian tugas dan resitasi;
  1. Terkadang anak didik melakukan penipuan, misal; anak didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri, terkadang juga tugas itu dikerjakan orang lain tanpa pengawasan
  2. Sukar memberikan tugas yang memenuhi penilaian individual.

E.  Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan sebuah alternatif jawaban untuk memecahkan berbagai masalah/problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
a. Kelebihan metode diskusi;
  1. Menyadarkan anak didik bahwa masalah/problem dapat dipecahakan dengan berbagai jalan dan bukan hanya satu jalan (satu jawaban) saja
  2. Menyadarkan anak didik saling mengemukakan pendapat secara konstruktif, sehingga nantinya dapat diperoleh keputusan yang lebih baik
  3. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleran.

b. Kekurangan metode diskusi;
  1. Tidak dapat digunakan pada kelompok yang besar
  2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas
  3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara
  4. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.


F.  Metode Latihan
Metode latihan (driil) disebut juga metode training, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Selain itu juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Metode ini juga dapat digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
a. Kelebihan metode latihan;
  1. Dapat digunakan untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat, dan menggunakan alat-alat
  2. Dapat digunakan untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/simbol, dan sebagainya
  3. Dapat untuk membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

b. Kekurangan metode latihan;
  1. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih mudah untuk disesuaikan dan diarahkan pada pengertian
  2. Menimbulkan penyesuaian secara statis pada lingkungan
  3. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan
  4. Dapat menimbulkan verbalisme.


G.  Metode Picture and Picture
Langkah-langkah dari metode ini;
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Menyajikan materi sebagai pengantar
  3. Guru menunjukan atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi
  4. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian untuk memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis
  5. Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran dari urutan gambar itu
  6. Dari alasan atau urutan gambar itu, guru mulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
  7. Siswa diajak untuk menyimpulkan atau rangkuman materi yang baru saja diterimanya.


H.  Metode Numbered Head Togethera/ Kepala Bernomor (Spencer Kagan, 1992)
Langkah-langkah dari metode ini;
  1. Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
  2. Guru memberikan tugas dan masing-masing  kelompok mengerjakannya.
  3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya
  4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama dan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka
  5. Teman yang lain memberikan tanggapan, kemudian guru menunjuk nomor yang lainnya lagi
  6. Siswa diajak untuk membuat kesimpulan dari materi yang baru saja diperlajari.


I.  Metode Cooperative Script (Dansereau CS., 1985)
Skrip kooperatif adalah salah satu metode belajar, di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan, untuk mengikhtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari. Langkah-langkah pembelajaran dari metode ini adalah;
  1. Guru membagi siswa menjadi berpasang-pasangan
  2. Guru membagikan wacana atau materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat ringkasan
  3. Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertam berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
  4. Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya. Sementara, pendengar menyimak atau mengoreksi atau menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap serta membantu mengingat atau menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi lainnya
  5. Bertukar peran yang semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya
  6. Siswa secara bersama-sama dengan guru membuat suatu kesimpulan dari kegiatan yang sudah dilakukan itu
  7. Guru menutup pembelajaran.


J.  Metode Kepala Bernomor Struktur (Modifikasi dari Numbered Head Together
Langkah langkah metode ini adalah;
  1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor
  2. Siswa diberi suatu tugas berangkai berdasarkan nomor. Misalnya, siswa nomor 1 bertugas mencatat soal, siswa nomor 2 mengerjakan soal, siswa nomor 3 melaporkan hasil pekerjaan, dan seterusnya
  3. Jika perlu guru menyuruh agar bekerja sama antarkelompok. Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa siswa bernomor sama dari kelompok lain. Dalam kesempatan ini, siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil kerja sama mereka
  4. Laporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain
  5. Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang baru saja dilakukan itu.


K.  Metode Jigsaw/Model Tim Ahli (Aronson, Blaney, Stephen, Sikes, and Snapp, 1978)
Langkah-langkah dari metode sebagai berikut;
  1. Siswa dikelompokkan kedalam 4 Tim
  2. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
  3. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan
  4. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian sub-bab yang sama, bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli), untuk mendiskusikan sub-bab mereka
  5. Setelah selesai berdiskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai. Sementara anggota lainnya, mendengarkan dengan sungguh-sungguh
  6. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi mereka
  7. Guru memberi evaluasi kepada seluruh siswa yang mencakup seluruh materi yang diskusikan siswa
  8. Guru menutup pembelajaran.


L.  Metode Artikulasi
Langkah-langkah dari metode Artikulasi;
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru menyajikan materi sebagaimana biasa
  3. Untuk mengetahui daya serap siswa, bentuklah siswa menjadi saling berpasangan 2 orang
  4. Menugaskan salah satu siswa dari pasangan itu untuk menceritakan materi yang baru diterima dari guru. Sementara, pasangannya mendengarkan sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian berganti peran. Begitu juga kelompok lainnya
  5. Guru menugaskan siswa secara bergiliran atau diacak untuk menyampaikan hasil wawancaranya dengan teman pasangannya hingga sebagian siswa sudah menyampaikan hasil wawancaranya.
  6. Guru mengulangi atau menjelaskan kembali materi yang sekiranya belum dipahami siswa
  7. Siswa diminta untuk membuat kesimpulan atau penutup dari materi yang baru saja dipelajari.


M.  Metode Mind Mapping
Metode Mind Mapping sangat baik digunakan sebagai pengetahuan awal siswa/untuk menemukan sebuah alternatif jawaban suatu soal, dan langkah-langkah dari metode ini;
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mengemukakan konsep atau permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
  3. Membentuk kelompok yang masing-masing kelompok beranggotakan 2-3 orang
  4. Tiap kelompok menginverisasi atau mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
  5. Tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membacakan hasil diskusinya. Sementara, guru mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
  6. Dari data-data dipapan, kemudian siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.


N.  Metode Make a Match (Mencari Pasangan)
Langkah-langkah dari metode mencari pasangan;
  1. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik, yang cocok untuk sesi review. Sebagian kartu berisi soal dan bagian lainnya berisi jawaban
  2. Setiap siswa mendapat 1 buah kartu
  3. Setiap siswa memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegangnya
  4. Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya (kartu soal dengan kartu jawabannya)
  5. Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu, diberi poin
  6. Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya
  7. Siswa diminta untuk membuat kesimpulan dari kegiatan yang baru saja dilakukannya. Guru kemudian menutup pembelajaran.


O.  Metode Think Pair and Share (Frank Lyman, 1985)
Pada intinya metode ini adalah siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutamakan hasil pemikirannya masing-masing. Setelah itu, guru memimpin sidang pleno kecil untuk berdiskusi dan tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya.
Langkah-langkah dari metode ini;
  1. Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Siswa diminta untuk berfikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru
  3. Siswa diminta berpasangan dengan teman sebelahnya (kelompok 2 orang) dan mengutarakan hasil pemikirannya masing-masing
  4. Guru memimpin sidang pleno kecil untuk berdiskusi. Tiap kelompok mengemukakan hasil berdiskusinya
  5. Berawal dari kegiatan itu, guru kemudian mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
  6. Guru memberikan kesimpulan dari materi yang baru saja dipelajari bersama
  7. Guru menutup pembelajaran.


P.  Metode Bertukar Pasangan
Langkah langkah dari metode ini;
  1. Setiap siswa mendapat 1 pasangan (guru dapat menunjuk pasangannya atau siswa memilih sendiri pasangannya)
  2. Guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
  3. Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan 1 pasangan dari kelompok lain
  4. Kedua pasangan itu bertukar pasangan, kemudian pasangan yagn baru itu saling menanyakan dan mencari kepastian jawaban mereka
  5. Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan itu kemudian dibagikan kepada pasangan semula.


Q.  Metode Snowball Throwing
Langkah-langkah dari metode ini;
  1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan
  2. Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi
  3. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, dan selanjutnya menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya
  4. Kemudian, masing-masing siswa diberikann 1 lembar kertas kerja, utnuk menuliskan 1 pernyataan (apa saja) yang menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok.
  5. Kertas yang berisi pernyataan itu kemudian dibuat seperti bola dan dilempar dari 1 siswa ke siswa yang lain selama kurang lebih 15 menit
  6. Setelah waktu melempar habis, setiap siswa akan mendapatkan 1 bola kertas yang berisi pertanyaan. Siswa itu kemudian diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas tersebut secara bergantian
  7. Gutu mengadakan evaluasi tentang materi yang baru saja dijelaskan
  8. Guru menutup pembelajaran.


R.Metode Tebak Kata
a. Media yang digunakan
  1. Buat kartu berukuran 10 x 10 cm. Isilah kartu itu dengan ciri-ciri atau kata-kata lainnya yang harus mengarah pada jawaban (istilah) yang harus ditebak
  2. Buat kartu ukuran 5 x 2 cm. Kartu itu digunakan untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak. Kartu dapat dilipat dan ditempel pada dahi, atau diselipkan di telinga.

b. Langkah-langkah pembelajaran
  1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi kurang lebih 45 menit
  2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas
  3. Seorang siswa di beri kartu ukuran 10 x 10 cm, yang nanti akan dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang ukuran 5 x 2 cm yang isinya tidak dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan di telinga
  4. Pada saat siswa membawa kartu 10 x 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis di dalamnya, pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 x 10 cm. Jawaban tepat apabila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga
  5. Apabila jawababnya cepat (sesuai yang tertulis di kartu), maka pasangan itu boleh duduk. Bila jawaban belum tepat, pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarah dengan kata-kata lain, asal jangan langsung memberi jawabannya. Bergitu seterusnya.

Contoh soal pada kartu;
Aku adalah sebuah perusahaan. Aku mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas dan hanya dimiliki oleh satu orang. Struktur organisasiku tidak resmi. Apabila aku untung, maka akan dimiliki atau diambil sendiri oleh pemilikku. Nah, siapakah aku? Jawaban :perusahaan perseorangan.

S.  Metode Keliling Kelompok
Metode ini mempunyai tujuan agar masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lainnya.
Langkah-langkah metode ini;
  1. Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memberikan penilaian melalui pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan
  2. Siswa berikutnya juga ikut memberikan konstribusinya. Demikian seterusnya, sehingga semua siswa mendapat kesempatan untuk berbicara mengungkapkan pendapatnya
  3. Urutan giliran dapat dilaksanakan searah dengan perputaran jarum jam atau kiri ke kanan.

T.  Metode Coure Review Horay
Langkah-langkah metode ini
  1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
  2. Guru mendemonstrasikan atau menyajikan materi
  3. Gutu memberikan kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab
  4. Untuk menguji pemahaman, siswa disuruh membuat sebuah kotak (berisi 9, 16, atau 25 kotak-kotak kecil), sesuai dengan kebutuhan. Setiap kotak diisi angka sesuai dengan selera masing-masing siswa
  5. Guru membacakan soal secara acak dan siswa menulis jawaban di dalam kotak yang nomornya disebut guru, kemudian langsung didiskusikan
  6. Apabila jawaban benar, diisi tanda benar Ö, baik secara vertikal, horizontal atau diagonal, harus berteriak “horay” atau yel-yel lainnya
  7. Nilai siswa dihitung dari jawaban benar atau jumlah horay yang diperolehnya
  8. Guru menutup pembelajaran.

Macam-macam metode pembelajaran di atas menjadi entry point bagi guru untuk menciptakan pembelajaran yang mempu menajamkan keunggulannya dan meminimalisir kekurangan dan kelemahannya. Perlu diketahui bahwa tidak ada metodologi pembelajaran yang sempurna. Tetapi dari kelemahan dan kelebihan metode pembelajaran di atas, anda dapat mengambil benang merahnya, bahwa metode yang dapat mendorong anak didik mandiri dan aktif dalam belajar, lebih efektif dari pada metode yang menidurkan potensi terbesar anak dan mengabaikannya, sehingga dalam perkembangannya menjadi lamban dan sulit berkompetesi di alam terbuka. Jadi relevansi tawaran metode pembelajaran yang sedang ramai diperbincangkan, yakni Pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Demikianlah ulasan yang pada kesempatan ini dapat disampaikan secara singkat, terima kasih banyak anda telah menyempatkan diri untuk berkunjung atau pun membaca ulasan mengenai “ Macam-Macam Metode Pembelajaran” di atas. Dan untuk kurang/lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat, dan jangan lupa untuk belajar yang bersungguh-sungguh, agar harapan ataupun impian ada dapat tercapai, berjuanglah semaksimal mungkin dengan jangan mudah putus asa. Semoga anda menjadi orang yang Sukses! Sampai Jumpa!